Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UKRIDA di Kongres AFCMA 2024, Korea Selatan
Dr. Dharmawan A. Purnama, PhD. Psychiatrist, dan Maria Claudia Patricia, berhasil memaparkan isu-isu penting seputar dunia medis di ajang bergengsi 18th Asian Federation of Catholic Medical Associations (AFCMA) Congress 2024 yang diselenggarakan di Seoul, Korea Selatan.
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UKRIDA kembali menunjukkan komitmen untuk peningkatan pelayanan kesehatan di tingkat global. Dr. Dharmawan A. Purnama, PhD. Psychiatrist, Dosen Program Studi Kedokteran dan Maria Claudia Patricia, mahasiswa Program Studi Kedokteran angkatan 2021, berhasil memaparkan isu-isu penting seputar dunia medis di ajang bergengsi 18th Asian Federation of Catholic Medical Associations (AFCMA) Congress 2024 yang diselenggarakan di Seoul, Korea Selatan.
Dengan mengangkat tema "The Good Samaritan: Go, and Do Likewise", kongres ini menjadi wadah pertemuan para profesional kesehatan Katolik se-Asia untuk berbagi pengalaman medis dan spiritual dalam pelayanan kesehatan yang berlandaskan nilai-nilai Katolik.
Dr. Dharmawan A. Purnama, PhD. Psychiatrist, menyampaikan topik "How to Find Burnout? Symptoms, Management, and Prevention of Burnout" yang membahas strategi komprehensif dalam mengatasi kelelahan kerja di kalangan dokter menggunakan pendekatan terintegrasi Cognitive-Behavioral Therapy (CBT), Mindfulness-Based Stress Reduction (MBSR), dan Dialectical Behavior Therapy (DBT). “Kondisi saat ini khususnya pasca pandemi mendorong tenaga kesehatan bekerja terus - menerus untuk produktif tanpa istirahat, sehingga kondisi ini dapat menurunkan performa kerja dan memicu depresi. Hal ini tentunya berbahaya bagi tenaga kesehatan dan pasien.” jelasnya.
Sementara itu, Maria Claudia Patricia, menjadi satu-satunya mahasiswa kedokteran Indonesia yang berkesempatan menjadi pembicara, menyampaikan presentasi berjudul "AFCMA's Future Development Plan, Medical Service, and Mission to the Future". Ia membagikan berbagai hal terkait pengembangan layanan kesehatan holistik dan berkelanjutan di Asia melalui nilai-nilai Katolik.
"Saya sangat bersyukur dapat mewakili UKRIDA dan mahasiswa Indonesia dalam acara internasional ini," ungkap Maria Claudia. Ia juga menyampaikan apresiasi khususnya kepada dr. Johannes Hudyono dan dr. Diana Wijaya dari tim dosen Kedokteran UKRIDA yang telah memberikan dukungan penuh atas partisipasinya dalam kongres tersebut.
Selain itu, para peserta berkesempatan mengunjungi berbagai destinasi bersejarah di Seoul, termasuk museum yang menampilkan perkembangan komunitas Katolik di Korea. Mereka juga mengikuti misa bersama di Katedral Myeongdong dan menikmati kuliner khas Korea seperti bulgogi.
Partisipasi aktif dan kolaborasi di antara sivitas akademika FKIK UKRIDA merupakan aksi nyata dari motto Lead to Impact, untuk terus berkarya dan memperluas jaringan secara nasional dan internasional khususnya dalam pengembangan ilmu kedokteran dan pelayanan kesehatan di Indonesia.