Tiga Modal Dasar Menjadi Entrepreneur

Publish by Humas  |  23 Maret 2022  |  13456

all manajemen

Memahami langkah awal menjadi Entrepreneur bersama dosen FEB UKRIDA Dr. Daniel Widjaja, S.E., M.M.

SMAK Kalam Kudus Sukoharjo bersama Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) Jakarta menggelar serangkaian Webinar Work Experience Program, Jumat 18 Maret 2022 yang diikuti sekitar 120 siswa kelas XI. Tema salah satu kegiatan webinar yaitu Entrepreneurship, dengan narasumber Dr. Daniel Widjaja, S.E., M.M. dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UKRIDA. Menurut Dr. Daniel, Entrepreneurship adalah bagaimana seseorang memanfaatkan atau menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk menciptakan sebuah kegiatan bisnis. Tiga modal dasar yang diperlukan untuk merintis sebuah bisnis meliputi dream, flow, dan effectuation. Dream atau mimpi menjadi modal dasar bila dijadikan motivasi untuk mencapai tujuan. Kemudian flow, berasal dari kegemaran yang dikembangkan dan ditekuni. Sementara, effectuation berarti cara berpikir secara efektif dan efisien untuk mengambil keputusan ketika menghadapi tantangan dalam bisnis.

Lebih lanjut, dijelaskan mengenai 5 (lima) prinsip effectuation dari teori Saras Sarasvathy. Pertama, bird in hand mengacu pada idiom ‘better a bird in hand rather hundred bird in the sky’ yang berarti mulailah bisnis dengan apa yang dimiliki saat ini. Kedua, affordable lost. Dalam membangun bisnis tidak selalu menjanjikan keuntungan. Seorang entrepreneur harus dapat memprediksikan kerugian dan mempersiapkan diri untuk merugi dan mengatasinya. Banyak orang mengharapkan keuntungan secara instan, padahal usaha dan bisnis tidak ada yang instan. Ketiga, lemonade dari idiom ‘If you have a Lemon, make a Lemonade’ yang artinya seorang entrepreneur diharapkan mampu mengubah tantangan menjadi peluang. Keempat, crazy quilt, menjadi entrepreneur perlu aktif membangun jejaring dengan sosial media seperti marketplace dan berbagai vendor lainnya untuk memperluas jangkauan bisnisnya. Kelima, prinsip pilot in plane. Pilot yang mengendarai pesawat digambarkan memiliki sudut pandang luas. Seorang entrepreneur harus mau belajar agar memiliki sudut pandang yang luas dan ini sangat penting, sebab di tangan entrepreneur bisnis dapat survive, berkembang atau sebaliknya.