Pentingnya Moderasi sebagai Umat Beragama

Publish by Humas  |  05 November 2021

all

Festival Nasional 3 Anti Dosa mengadakan rangkaian webinar yang memiliki topik anti radikalisme, anti narkoba dan anti perundungan

Festival Nasional 3 Anti Dosa mengadakan rangkaian webinar yang memiliki topik anti radikalisme, anti narkoba dan anti perundungan. Universitas Kristen Krida Wacana yang memiliki ketertarikan dengan isu-isu religiusitas. Webinar ini diadakan memiliki tujuan untuk bagaimana kita moderasi antar agama dengan baik. Diawali spiritual exercise dengan berdoa secara pribadi untuk melakukan survei sebagai moderasi beragama respon spiritual. Spiritual exercises ini menjembatani jurang keterasingan tiap agama karena memiliki perbedaan bahasa, adat dan tradisi. Tujuan dalam moderasi beragama untuk seseorang menjadi lebih meyakini kepercayaan pada agama yang dianut dengan memiliki sikap yang merangkul, bersahabat dan berteman dengan perbedaan antar umat beragama. Moderasi merupakan sebuah jalan tengah yang adil, tidak berpihak dengan pihak manapun ketika berada di antara hal yang baik dan buruk serta tidak berlebihan dalam bersikap. Sebagai umat beragama yang baik memiliki prinsip perilaku bijaksana yaitu mindful, wisdom, tolerant, charity dan moderation. Pada dasarnya sikap yang diterapkan dalam berperilaku bijaksana dalam beragama dapat terlihat seseorang yang menempatkan pemikirannya secara benar dengan akal sehat, tidak terburu-buru dan tetap tenang dalam mengambil keputusan, sabar dalam perbedaan, mampu sebagai sahabat yang saling memahami, dengan sikap tidak berlebihan dalam bertindak serta bijaksana. Dalam moderasi umat beragama tidak berlebihan dalam beragama seperti mengkafirkan saudara sesama pemeluk agama yang sama karena perbedaan paham sehingga dianggap sebagai ajaran sesat. Selain itu, dengan sembahyang terus-menerus tanpa memperdulikan lingkungan, merusak tempat ibadah karena paham kepercayaan yang dianggap sesat, mengikuti ibadah agama lain demi tenggang rasa dan menjelek-jelekkan agama tertentu dari simbolis maupun perbedaan kepercayaan sebagai sikap ekstrem dalam beragama. Sebagai orang yang moderat dalam agama harus mampu menempatkan dirinya pada di posisi tengah dengan memilah dimana pokok ajaran agama maupun dimana seseorang memiliki pendirian. Dalam beragama yang moderat memiliki prinsip adil dan berimbang yaitu mengagungkan Tuhan tetapi tetap memanusiakan manusia. Dalam mengagungkan Tuhan seringkali disalahgunakan sehingga terjadinya pelanggaran batasan kemanusiaan seperti merendahkan harkat derajat dan martabat manusia, mementingkan ibadah daripada menolong orang yang sedang sekarat hingga menghilangkan jiwa seseorang dan mengatasnamakan agama untuk melanggar aturan seperti beribadah di sembarangan tempat. Agama seharusnya membantu ketertiban umum dan membuat seseorang menjadi pribadi yang baik. Melalui perbedaan paham kepercayaan antar umat beragama diharapkan menjadi seseorang yang moderat untuk menghargai dan saling merangkul antar umat beragama.

Prinsip perilaku bijaksana sebagai umat beragama yang baik yaitu, mindful, wisdom, tolerant, charity dan moderation

(C) Marketing-PR/Windy Nathasya Handesti

=