Big Data dan Artificial Intelligence

Publish by Humas  |  12 Oktober 2021  |  4001

all informatika teknik-industri teknik-elektro teknik-sipil sistem-informasi

Artificial Intelligence merupakan kekuatan dari industri 4.0 yang terdiri atas Big Data, Cloud dan IOT (Internet of Things), cabang ilmu yang tumbuh secara independen dan memiliki jalurnya sendiri. 

Artificial Intelligence merupakan kekuatan dari industri 4.0 yang terdiri atas Big Data, Cloud dan IOT (Internet of Things), cabang ilmu yang tumbuh secara independen dan memiliki jalurnya sendiri. Namun, seiring berkembangnya era AI (Artificial Intelligence), cabang ilmu ini saling berhubungan dan melengkapi untuk membuat inovasi yang baru. Menurut analisa dari CAGR (Compound Annual Growth Rate), penggunaan internet secara global, alat perangkat dan kekuatan koneksi, M2M (Machine-to-Machine) hingga IoT (Internet of Things) dari 2018-2023  berkembang pesat sekitar 5% hingga 19%. Informasi ini merupakan perkiraan yang dapat dipercaya mengingat CAGR adalah indikator investasi tahunan selama periode tertentu yang bisa memprediksikan proyeksi di masa mendatang Artificial Intelligence berkembang dari tahapan hindsight, insight, foresight, forecast dan act/adapt. Tahapan ini bermula dari mendeskripsikan data, mendiagnosa data, memprediksi output/hasil, memberikan pandangan baru terhadap data, dan meniru apa yang selayaknya manusia pikirkan dan rasakan. Kemudian, berkembanglah Cognitive Analytic yang memiliki cara kerja layaknya manusia yaitu voice assistant, face emotion, object recognition, chatbots dan social media. 

Artificial Intelligence dimanfaatkan bidang kesehatan, agrikultur, infrastruktur dan lainnya untuk memudahkan pekerjaan manusia.

Artificial Intelligence menggunakan biaya dan resource yang mahal. Salah satu penyebabnya adalah training model pada Artificial Intelligence membutuh waktu yang lama dan sampel yang banyak agar akurasi model semakin meningkat. Artificial Intelligence mengolah data yang tidak terstruktur menjadi data yang terstruktur. Artificial Intelligence dimanfaatkan bidang kesehatan, agrikultur, infrastruktur dan lainnya untuk memudahkan pekerjaan manusia. Sebelum Artificial Intelligence diterapkan pada suatu perangkat, Artificial Intelligence terlebih dahulu dilakukan training. Perjalanan data dari Artificial Intelligence dimulai dari tahapan challenge, dataset, dan training. Dimulai dari mengidentifikasi permasalahan dan mengumpulkan data jawaban sebanyak mungkin. Data-data ini kemudian dikelola untuk mendapatkan tingkat akurasi dari training tersebut. Proses training ini memakan banyak waktu sehingga diperlukan device yang mampu beroperasi dengan cepat dan stabil. Setelah tahapan training selesai, jawaban tersebut dikumpulkan dalam dataset dan diolah menggunakan python atau alat lainnya. Akhirnya, model AI berhasil didapatkan dari permasalahan yang ingin diselesaikan. Model yang sudah jadi ini akan memperkirakan jawabannya sendiri dan belajar secara otomatis.

(C) Marketing-PR/Oscar Deladas