Digitalisasi Kedokteran dan Pelayanan Kesehatan Masa Kini di Indonesia

Publish by Humas  |  26 Juli 2021

all kedokteran teknik-industri teknik-elektro

FKIK & FTIK UKRIDA berkolaborasi mengadakan webinar memperluas wawasan dalam mengembangkan pelayanan kesehatan yang lebih baik di masa depan.

Tak dapat dipungkiri, era digital dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat berperan penting untuk keberlangsungan berbagai sektor industri termasuk kesehatan dalam meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat terutama di masa pandemi saat ini. Oleh karena itu, FKIK UKRIDA berkolaborasi dengan FTIK UKRIDA mengadakan webinar untuk memperluas wawasan peserta terutama mahasiswa agar dapat mengembangkan pelayanan kesehatan yang lebih baik di masa depan.

Setelah peresmian, sesi pertama webinar dibuka oleh Dr. dr. Ronald W. Kartika, Sp. BTKV(K)-VE, FIHA FICS yang menjelaskan gambaran mengenai aplikasi digital health dalam dunia kedokteran yang ada saat ini. Artificial Intelligent (AI) merupakan topik yang cukup ramai dibahas dalam sesi ini. Salah satunya, pada bidang kedokteran kardiologi sendiri, penggunaan mesin elektrokardiografi (EKG) berbasis AI terbaru digunakan untuk mengidentifikasi secara otomatis abnormalitas hasil rekam jantung. Beliau menilai pengembangan digital health merupakan hal yang menjanjikan untuk peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. Terlebih dengan jangkauan teknologi saat ini yang sangat luas memungkinkan masyarakat banyak mengakses layanan kesehatan digital. Di samping itu, mengingat data yang menunjukkan persebaran jumlah dokter di Indonesia cenderung terpusat di pulau Jawa.

Materi kedua dibawakan oleh Dr. Eng. Lina Septiana, S.T, M.Sc. Beliau memaparkan transformasi digital health dari tahun ke tahun. Sebelumnya, salah satu konsep digital health yang sudah dikenal di Indonesia adalah telemedicine seperti layanan konsultasi daring dengan dokter hingga layanan distribusi obat-obatan. Transformasi digital pelayanan kesehatan ini terus berkembang dan sudah dapat digunakan untuk membuat rekam medis, membantu dokter menentukan diagnosis bahkan hingga merencanakan pengobatan.

Selanjutnya, Ir. Endra Joelianto, Ph.D membahas bagaimana sistem AI dibuat dengan meniru sistem indra pada manusia. Data berupa visual, suara dan lainnya dikumpulkan sistem AI melalui sistem sensor mencakup kamera, perekam suara, dan lain-lain yang dirancang sedemikian rupa. Setelah berbagai macam data tersebut dikumpulkan, maka data akan diolah lebih lanjut menjadi lebih sistematis dan praktis sehingga dapat membantu dokter dan pasien untuk mencegah, mendeteksi dini dan mengobati penyakit pasien.

FKIK UKRIDA berkolaborasi dengan FTIK UKRIDA mengadakan webinar untuk memperluas wawasan mengenai digitalisasi kedokteran dan pelayanan kesehatan masa kini di Indonesia

Sesi Digital Health in Medicine ditutup dengan materi yang dibawakan Ir. Arjon Turnip, Ph.D. Beliau memaparkan pemanfaatan aplikasi AI yang dapat digunakan bukan hanya dari bidang kedokteran, namun juga sektor industri lainnya. Mulai dari penggunaan kursi roda berbasis AI, menilai nutrisi produk makanan, hingga menilai keberhasilan terapi untuk pemulihan fungsi otak pada pecandu narkoba.

Harapannya, dengan adanya pemahaman dan penerapan lebih mengenai digital health dalam kedokteran mampu mewujudkan pelayanan kesehatan yang presisi, efektif, dan tetap mengutamakan sisi kemanusiaan.

(C) Marketing-PR/ Felicia 102019048

 

=