Tantangan Pendidikan di Indonesia Pada Masa dan Pasca Pandemi

Publish by Humas  |  23 Juli 2021

all akuntansi mbkm

Melalui Program Kampus Mengajar mahasiswa perwakilan Program Studi Akuntansi membantu para guru dalam menjawab tantang pembelajaran selama pandemi  

Banyak sekali tantangan pendidikan yang dapat kita rasakan di masa pandemi ini, hal ini dikarenakan banyaknya masyarakat yang mengalami culture shock terhadap proses mengajar yang baru diterapkan pada masa pandemi. Kesulitan pada pembelajaran daring ini berawal dari guru-guru yang mulai mengalami kesulitan untuk mencari ide, beradaptasi dengan cara mengajar secara daring dan cenderung harus tetap terfokus pada penuntasan bahan ajar atau kurikulum.

Kendala yang dirasakan oleh orang tua adalah tidak semua orang tua dapat memberikan dukungan moral kepada setiap anaknya. Hal ini dikarenakan tidak semua orang tua memiliki waktu untuk mendampingi anaknya, setiap orang tua masih memiliki beberapa tanggung jawab lainnya yang harus mereka selesaikan. Seperti, bekerja mencari nafkah, mengurus kegiatan di rumah. Permasalahan ini tidak jauh dari permasalahan ekonomi yang harus dihadapi beberapa rumah tangga di masa pandemi, dimana mereka harus menyediakan media seperti laptop atau handphone dan seperti yang kita ketahui tidak setiap keluarga memiliki penghasilan dan keuangan yang stabil.

Kemudian kendala yang langsung dirasakan murid itu sendiri yaitu sangat sulit untuk beradaptasi dan berkonsentrasi di saat proses belajar mengajar. Pertama, Hal ini dapat dikarenakan kurangnya media pembelajaran seperti pada beberapa kasus yang ada sebelumnya, cukup banyak murid yang melakukan kegiatan belajar diatas tempat tidur dan membuat mereka tidak terfokus pada kegiatan belajar mengajar tersebut.

Kedua, proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik dan mudah ketika murid tersebut merasa senang dan tertarik dalam pembelajaran, namun seperti yang kita ketahui pembelajaran secara daring akan mengakibatkan peningkatan rasa stress dan bosan kepada murid akibat tidak adanya interaksi dengan teman atau sosial sekitar. Hal ini yang cenderung akan menimbulkan rasa stress dan malas belajar bagi seorang murid.

Melalui Program Kampus Mengajar mahasiswa perwakilan Program Studi Akuntansi membantu para guru dalam menjawab tantang pembelajaran, administrasi, maupun adaptasi teknologi selama pandemi.

 

Ketiga, dalam sebuah keluarga tentu kita tidak mengetahui bagaimana sikap orang tua terhadap setiap anaknya. Apakah setiap murid memiliki orang tua yang tegas, disiplin, emosional, dan lainnya, kita tidak mengetahui hal itu. Pada masa pandemi ini cenderung para orang tua sudah lelah dalam mengurusi tanggung jawabnya seperti pekerjaan dan rumah tangga. Namun, sekarang mereka harus membagi waktu dan ikut andil dalam pembelajaran anak mereka. Hal ini yang akhirnya tidak semua orang tua dapat mengontrol emosi mereka dan berakhir pada sikap kekerasan pada anak yang akhirnya membuat murid semakin tertekan dan tidak ingin belajar.

Dari beberapa tantangan dalam sektor pendidikan yang telah dijabarkan terdapat solusi yang merupakan upaya akselerasi pendidikan pada masa pandemic Covid-19 yang dilakukan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia. Solusi ini berupa Program Kampus Mengajar yang merupakan program untuk membantu Sekolah Dasar berakreditasi maksimal B atau Baik dengan cara memberikan beberapa perwakilan mahasiswa dari seluruh Universitas di Indonesia. Saya merupakan salah satu dari 3 mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Kristen Krida Wacana yang terpilih untuk mengikuti program Kampus Mengajar Angkatan 1 dan berkat dukungan yang diberikan oleh Program Studi Akuntansi Universitas Kristen Krida Wacana saya dapat menyelesaikan Program Kampus Mengajar dengan baik. Berikut beberapa pengalaman saya pada saat mengikut Program Kampus Mengajar. Pada awalnya, saya mengikuti pembekalan yang diberikan oleh para ahli, pembekalan itu merupakan hal yang sangat penting bagi kita para mahasiswa agar dapat bersosialisasi kepada masyarakat umum tepatnya di sektor pendidikan. Setelah pembekalan, kami para mahasiswa langsung diterjunkan ke lapangan beserta Dosen Pembimbing Lapangan. Kegiatan ini diawal dari perkenalan dengan mitra yang dimana langsung bertemu dengan kepala sekolah, kemudian perencanaan kegiatan, serta pembagian perwakilan guru pendamping.

Sejak hari itu, kami para mahasiswa masuk dari hari Senin-Jum’at untuk membantu para guru baik di dalam proses mengajar, administrasi, maupun adaptasi teknologi. Hari demi hari berlangsung, saya sangat merasakan dampak positif yang diberikan dari program kampus mengajar. Hal ini dimulai dari saya pribadi yang mulai berani untuk menyatakan pendapat atau ide di lingkungan yang bagi saya terasa asing dan saya juga dapat menumbuhkan potensi saya dalam beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Tidak hanya untuk saya, namun untuk para guru, dan murid, mereka mendapat dampak yang positif pula, seperti lebih ceria dalam proses belajar mengajar. Hal ini dikarenakan tujuan kami para mahasiswa adalah membuat para murid tersebut dapat menikmati proses belajar mengajar tersebut. Kemudian untuk para guru, mereka sangat berterimakasih karena dengan adanya kami para mahasiswa kampus mengajar, pekerjaan para guru tidak terlalu menumpuk, dikarenakan para guru harus berfokus dengan adaptasi kegiatan belajar mengajar dan merancang hal-hal atau penugasan yang baru bagi para murid. Akhir kata, kegiatan kampus mengajar ini sangatlah penting untuk dilakukan oleh pemerintah, harapan kedepannya program kampus mengajar ini dapat terus memberikan dampak positif kepada lingkungan sekitar di sektor pendidikan.

(C) Marketing-PR/ Felix Budiman 322018004 

=