Membangun Budaya Literasi Keluarga yang Kuat Seri 1
Mengupayakan penanaman minat baca anak di Indonesia, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora mengadakan webinar tentang “membangun budaya literasi keluarga yang kuat”
Fokus UKRIDA dalam mengupayakan penanaman minat baca anak di Indonesia, tak luput dari peran serta orang tua yang selalu mendukung dan mendidik anak - anaknya. Hal ini dibuktikan oleh UKRIDAdengan cara mengadakan webinar tentang “membangun budaya literasi keluarga yang kuat” yang dibagi menjadi 3 seri. Diantaranya adalah seri yang pertama, yaitu, “Pilihan bacaan yang tepat untuk anak” &“orang tua sebagai teman baca anak” yang dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2020. Seri kedua, “Menguatkan bonding bersama anak lewat literasi” & “Literasi dan membangun kecerdasan emosional anak” yang dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober 2020 kemarin, dan untuk seri yang terakhir “Peran membaca ekstensif bagi perkembangan kebahasaan anak”, & “Kekuatan membaca ekstensif pada anak” yang akan dilaksanakan pada tanggal 7 November 2020 mendatang.
Pada seri yang pertama, UKRIDA membuat tema yang merujuk tentang kegiatan membaca. Mungkin, kita sudah sering mendengar, “ahhhh, orang indonesia mah malas membaca. kalau ada artikel, ya cuma baca judul lalunya aja ga dibaca dan dipahami isi artikelnya, dan langsung berkomentar.” Ya, hal tersebut memang tidak dapat dipungkiri. Negara Indonesia berada diperingkat ke 62 dari 70 negara yang disurvei dengan tingkat rendahnya literasi. Dengan dasar itulah, UKRIDA ingin memberikan penjelasan dan pencerahan kepada orang tua, bahwa orang tua memiliki peranan penting dalam membudayakan anaknya untuk gemar membaca.
Dalam meningkatkan minat baca kepada anak – anak di Indonesia, para orang tua harus bisa memberikan pilihan bacaan yang tepat untuk anak-anak. Seperti yang disampaikan oleh ibu Emanuella C. Natalia didalam sesi pertama dalam seri 1 “Para orang tua harus pandai memilih bacaan yang tepat untuk anaknya.” Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memilih bacaan untuk anak, diantaranya, isi cerita atau plot, setting pada cerita, karakter dalam cerita tersebut, dan yang terakhir adalah minat baca kepada anak. Orang tua dapat memberikan beberapa bahan bacaan kepada sang anak, guna mengetahui seberapa besar minat baca sang anak tersebut. Ada satu cara untuk mengetahui seberapa besar minat baca sang anak. Jika anak tersebut telah selesai membaca buku atau beberapa cerita yang diberikan, orang tua dapat meminta anaknya untuk membuat rating kepada beberapa buku atau cerita tersebut. Jika buku pertama diberikan rating 5, maka anak tersebut tidak ingin membaca cerita yang seperti itu. Namun, jika anak tersebut memberikan rating 9, maka dia sangat menyukai bacaan atau cerita dalam seri tersebut. Bacaan yang tepat untuk anak – anak tersebut, harus disesuaikan oleh apa yang disukai atau digemari oleh masing – masing anak. Buku bacaan tersebut tidak harus sepenuhnya teks. Karena, jika buku bacaan tersebut semuanya berisikan tentang text, anak – anak akan mudah bosan. Buku bacaan yang tepat untuk anak, harus dipadukan diantaranya, visualisasi dalam bentuk cerita bergambar, cerita berseri, ataupun desain – desain yang berwarna agar anak tidak mudah bosan.
Disisi lain, orang tua juga harus bisa menjadi teman baca bagi sang anak. Hal ini disampaikan pada sesi ke-2 dengan sumber pembicara Ibu Yuseva A. Iswandari. Bagaimana cara orang tua menjadi teman baca bagi sang anak? Orang tua dapat membaca cerita berseri atau bahan bacaan lainnya secara bersama, membacanya secara bergantian, atau membantu anak dalam memvisualisasikan hal yang belum dapat dimengerti oleh sang anak. Jika orang tua dapat menjadi teman membaca bagi sang anak, mereka tidak akan mudah bosan untuk terus membaca. Sebagai orang tua yang baik, kita harus memberikan motivasi dan dukungan juga kepada anak, agar anak tersebut selalu termotivasi untuk membaca atau mempelajari hal – hal yang baru.
Dengan demikian, peranan orang tua dalam menumbuhkan minat baca kepada anak sangatlah penting. Karena, jika orang tua berhasil menumbuhkan minat baca, sang anak tersebut dapat menjadi manusia yang kaya akan informasi, pengetahuan, dan menjadi seseorang yang ber-intelektual dikemudian hari.