FKIK UKRIDA Ukir Prestasi di Airlangga Medical Scientific Week (AMSW) 2020
FKIK UKRIDA berhasil berjaya di ajang Airlangga Medical Scientific Week (AMSW) 2020
Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UKRIDA berhasil berjaya di ajang Airlangga Medical Scientific Week (AMSW) 2020 yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Airlangga, 11-13 september 2020 lalu.
Airlangga Medical Scientific Week (AMSW) merupakan acara ilmiah tahunan yang diadakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga yang membuka kesempatan bagi mahasiswa kedokteran di Indonesia bahkan seluruh dunia untuk mengirimkan karya-karyanya berupa research paper dan literature review untuk tingkat internasional. Kemudian, esai ilmiah, poster publik dan video edukasi untuk tingkat nasional.
Tahun ini, AMSW diikuti oleh 155 tim dari 35 universitas berbeda, baik dari dalam maupun luar negeri. Dalam lomba tersebut AMSW mengangkat tema “Respiratory Disease : Research and Innovation on Prevention and Treatment for a Better Future.”
Pada ajang tersebut, mahasiswa FKIK UKRIDA berhasil meraih juara 2 pada cabang literature review atas nama Putu Dipa Septa Irawan (Mahasiswa FKIK UKRIDA Angkatan 2017) dan Angelique Agatha Suzanne (Mahasiswa FKIK Ukrida Angkatan 2018). Literature review Putu dan tim berjudul “Exploiting Bioinformatic and Herbal Medicine Against Covid-19 : Using the Utmost Potential of Indonesia’s Biodiversity.”
Dalam karyanya, Putu Dipa Septa Irawan menjelaskan bahwa perkembangan proses penemuan obat antara dulu dan sekarang sudah sangat jauh berbeda. Hal itu karena saat ini terdapat suatu teknologi yang bernama bioinformatika dalam dunia kedokteran. Data-data protein bebas diakses oleh siapapun, termasuk data urutan asam amino. Dengan memanfaatkan data yang ada, maka struktur 3 dimensi suatu enzim dan active site (asam amino yang berperan untuk aktivitas enzim) dari suatu protein dapat diketahui, sehingga dapat diperkirakan bentuk senyawa yang akan berinteraksi dengan active site tersebut. Cara pencarian senyawa yang digunakan sebagai obat tersebut dinamakan “docking” dan cara ini telah banyak digunakan oleh ilmuan dunia untuk strategi penemuan obat baru, khususnya dalam kasus COVID-19.
Nah, dari sinilah muncul gagasan bagaimana jika bioinformatika digabungkan dengan obat herbal yang banyak ada di Indonesia untuk melawan COVID-19. Karena menurut studi literatur yang telah dilakukan dari berbagai sumber jurnal dan pencarian obat herbal untuk melawan COVID-19 yang ditemukan melalui teknologi bioinformatika di seluruh dunia. Semua jenis tanaman ternyata ada di Indonesia. Apalagi saat ini, obat yang berasal dari alam ini masih banyak yang belum terbukti secara Evidence Base Medicine nya. Disinilah yang menjadi suatu tantangan bagi peneliti-peneliti di Indonesia untuk dapat mengembangkan potensi alam yang kita miliki. Karena dengan bantuan bioinformatika. Kita dapat secara efektif dan efisien untuk mendeteksi apakah suatu zat atau senyawa yang terkandung dalam herbal tersebut dapat menghambat virus corona, seperti yang sudah lakukan China melalui Traditional Chinese Medicine.
“Apabila kita dapat memadukan antara teknologi bioinformatika yang berkembang saat ini dengan obat herbal yang ada di Indonesia. Maka, sumber daya alam yang kita miliki khususnya keanekaragaman tanaman obat herbal tidak akan terbuang sia-sia bahkan dapat menjadi asset yang berharga untuk menunjang kesehatan masyarakat Indonesia, bahkan dunia,” sambung Putu menjelaskan.
Lebih lanjut Putu mengungkapkan rasa bangganya dapat berkompetisi dan meraih prestasi di ajang AMSW 2020.
“Jika ada teman-teman yang ingin mengikuti lomba sejenis, rajinlah dalam membaca literatur dan jurnal untuk menemukan masalah yang ada di masyarakat beserta cara mengatasinya. Dalam hal ini yang terpenting untuk dilakukan, yaitu lakukan dengan sungguh-sungguh dan keinginan untuk terus belajar. Karena semua ahli dimulai dari pemula,” ujarnya sembari menutup wawancara.
Sekali lagi selamat kepada mahasiswa yang berhasil meraih prestasi. Semoga FKIK UKRIDA semakin jaya!