UKRIDA Siap Menjalankan Tatatanan Baru Pendidikan Indonesia

Publish by Humas  |  27 Juli 2020

all

Menyambut tatanan baru UKRIDA berbagi ilmu kepada seluruh pengajar di Indonesia 

Akhir-akhir ini Normal Baru menjadi topik yang sangat popular di perbincangkan, banyak hal yang harus di persiapkan untuk menghadapi masa tatanan baru di tengah angka pasien  positif COVID-19 setiap harinya mengalami peningkatan. Seluruh masyarakat secara perlahan telah memulai aktivitas kembali seperti sediakala yang seharusnya mematuhi protokol Kesehatan.

Menangggapi hal tersebut, UKRIDA dalam menyambut tatanan baru sebagai salah satu instansi pendidikan berbagi ilmu kepada seluruh pengajar yang terdiri dari guru maupun dosen,  yang tidak terbatas hanya kepada civitas akademika UKRIDA saja tetapi juga untuk umum. Acara ini  diselenggarakan pada tanggal 8 Juli 2020. Kegiatan dengan tema Perubahan Proses Pembelajaran dan Kegiatan Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi dalam Tatanan Baru dipandu oleh Prof. drh. Aris Junaidi, Ph,D. selaku Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Dalam menyambut tatanan baru, UKRIDA sebagai salah satu instansi pendidikan berbagi ilmu kepada seluruh pengajar yang terdiri dari berbagai daerah di Indonesia 

 Dalam sambutannya Dr. dr. Wani Devita Gunardi, Sp.MK(K)  selaku Rektor UKRIDA menyampaikan bahwa kita semua harus sudah siap untuk menyambut tatanan baru/new normal selama masa pandemi berlangsung karena segala kemungkinan dapat terjadi. Dalam sambutannya beliau juga menyampaikan bahwa UKRIDA sebagai salah satu instansi pendidikan telah mempersiapkan metode pembelajaran dan seluruh kegiatan dengan metode daring.

Dihadiri lebih dari 140 peserta yang terdiri dari berbagai daerah di Indonesia, selama sesi berlangsung di sampaikan beberapa point penting terkait kebijakan selama masa tatanan baru di lingkungan pendidikan. Salah satu nya dengan himbauan untuk menghindari kegiatan belajar mengajar dengan metode tatap muka dan menggantikan seluruh kegiatan dengan metode daring. Hal tersebut di lakukan untuk meminimalisir penyebaran COVID-19. Tentunya hal tersebut bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan di Indonesia secara merata. Beberapa kendala terjadi selama proses pembelajaran daring seperti jaringan internet yang belum merata, biaya akses internet, serta penyampaian konten /materi pembelajaran yang belum sesuai. Dengan adanya kegiatan webinar kali ini kita semua  berharap dapat menjalankan serta mengoptimalkan proses tatanan baru sesuai dengan arahan Menteri Pendidikan Indonesia.

=