Alumni UKRIDA Peduli Bencana Garut
Alumni UKRIDA melalui Fakultas Kedokteran menghimpun rasa duka dan empati melalui tindakan nyata.
Air yang tenang dan teratur mengalir akan menjadi indah dan membuat tenteram orang yang melihatnya. Tapi bagaimana seandainya tempat yang sama, air yang tercurah volumenya melebihi kapasitas dan bahkan berpuluh-puluh kali dari batas yang seharusnya? Itulah yang terjadi Garut. Jebolnya tanggul dari sungai Cimanuk meluluhlantakkan pemukiman disekitar aliran sungai.
Pada Selasa 20 September 2016 di malam hari, air yang tak terbendungkan itu menyapu bersih pemukiman warga. Warga yang tidak siap dengan bencana ini, spontan berusaha berlari menyelamatkan diri. Tanpa harta yang sempat terselamatkan. Akan tetapi ada juga yang tidak lagi mampu menguasai diri sehingga menjadi korban bencana untuk menghadap kepada sang Illahi. Rumah beserta harta tak lagi terselamatkan.
Dalam keprihatinan yang mendalam, Alumni UKRIDA melalui Fakultas Kedokteran menghimpun rasa duka dan empati melalui tindakan nyata. Saling berbagi dan peduli dengan cara mengumpulkan baju serta keperluan lainnya untuk membantu korban dari banjir bandang ini. Mereka mengirimkan tim dokternya (Tim Baksos) untuk membantu memeriksa kesehatan dan mengobati para korban bencana.
Terima kasih kepada setiap Alumni Fakultas Kedokteran yang telah peduli dan mewujudkan kepeduliannya dalam sebuah tindakan nyata.
Melalui kegiatan kepedulian ini, terkumpulah dana sebesar Rp. 27.555.000,- beserta dengan pakaian layak pakai sebanyak 20 dus, selimut baru sebanyak 66 buah, tas keci sebanyak 240, handuk 10 buah dan pakaian dalam baru 1 dus.
Untuk itu, terima kasih kepada setiap Alumni Fakultas Kedokteran yang telah peduli dan mewujudkan kepeduliannya dalam sebuah tindakan nyata.
Tentu bantuan ini tidak akan membantu semua korban yang ada. Tetapi kepedulian dan hati yang memberi, apabila dihimpun semua akan membantu meringankan penderitaan semua warga yang terkena bencana. Alumni Fakultas Kedokteran telah melakukannya.