×
UKRIDA Virtual

UKRIDA English Day 2025: Mengasah Bahasa Inggris Melalui Game Survival dan Kolaborasi Mahasiswa

Publish by Humas  |  01 Desember 2025  |  1893

all ude

Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UKRIDA kembali mengadakan kegiatan English Day secara onsite di ruang A7GOA1 Kampus 1 Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) pada Senin, 24 November 2025, Tanjung Duren, Jakarta Barat

Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UKRIDA kembali mengadakan kegiatan English Day secara onsite di ruang A7GOA1 Kampus 1 Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) pada Senin, 24 November 2025, Tanjung Duren, Jakarta Barat. Acara mingguan ini merupakan program rutin yang kini hadir setiap hari Senin, dengan slogan yang semakin dikenal mahasiswa: “Speak English Loudly, Speak English Proudly!”

Kegiatan English Day dengan tema “I Will Survive” ini dipandu oleh Halim Kurniawan, mahasiswa Fakultas Teknologi Cerdas (FTC) angkatan 2024 sekaligus perwakilan dari klub UKRIDA English League. Acara ini merupakan kolaborasi antara BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) dan BPM (Badan Perwakilan Mahasiswa) Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, serta UKRIDA English League yang terbuka untuk seluruh UKRIDIAN, meliputi mahasiswa, staf, dan dosen UKRIDA. Pada pelaksanaannya minggu ini, tercatat 30–40 peserta hadir secara langsung, dengan mayoritas berasal dari Program Studi Psikologi angkatan 2025.

Tema kegiatan “I Will Survive” diangkat bukan hanya untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mahasiswa, tetapi juga untuk mengasah life skills penting seperti problem-solving saat berada dalam tekanan, kerja sama tim, serta pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Dalam sesi pembukaan, Halim menyampaikan, “Sometimes the best way to learn is not just through listening, but through experiencing, failing, trying again, and communicating.”

English Day kali ini dikemas dalam bentuk simulasi board game bergaya survival horor dengan elemen RNG (Random Number Generation). Para peserta dibagi menjadi beberapa kelompok kecil atau disebut sebagai “party.” Setiap kelompok menghadapi skenario yang sama, tetapi memperoleh hasil berbeda, bergantung pada strategi, keberanian mengambil keputusan, serta keberuntungan.

Tantangan semakin seru ketika peserta harus berdiskusi, bernegosiasi, hingga membuat strategi menggunakan bahasa Inggris secara spontan. Melalui pengalaman tersebut, acara ini secara langsung memperlihatkan bahwa peran UKRIDA sebagai kampus yang mengedepankan pembelajaran kolaboratif tidak hanya hadir secara formal melalui mata kuliah, tetapi juga melalui kegiatan komunitas mahasiswa yang inovatif dan kreatif. English Day bukan sekadar latihan bahasa, tetapi juga ruang bagi mahasiswa untuk berkembang, lebih percaya diri, dan siap menghadapi konteks profesional di masa depan.

Secara keseluruhan, kegiatan English Day minggu ini berjalan dengan penuh antusiasme dari mahasiswa UKRIDA. Banyak peserta menyadari bahwa kemampuan bahasa Inggris bukan sekadar teori, tetapi juga membutuhkan keberanian untuk berbicara, mencoba, dan menerima kesalahan sebagai bagian dari proses belajar. Sebagai penutup, Halim selaku pembawa acara kembali mengingatkan, “The goal is not perfection, the goal is the progress.”

Harapannya, English Day dapat terus menjadi wadah bagi mahasiswa UKRIDA untuk berkembang, belajar berkomunikasi dalam bahasa Inggris tanpa rasa ragu, dan tentu saja, terus menghidupkan semangat Lead to Impact dari slogan English Day: “Speak English Loudly, Speak English Proudly!” 

 

Deborah  Vemi - 712023011