Penguatan Etika Profesi Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil di Proyek Hotel MaxOne Rota Wahid Hasyim
Pada Rabu, 19 November 2025, sebanyak sebelas mahasiswa Program Studi Infrastruktur Cerdas dan Berkelanjutan (Teknik Sipil) Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) melaksanakan kunjungan lapangan ke Proyek Hotel MaxOne Rota Wahid Hasyim
Kunjungan lapangan merupakan kegiatan penting untuk membantu mahasiswa memahami penerapan teori teknik sipil dalam konteks proyek nyata. Proyek Hotel MaxOne Rota Wahid Hasyim dipilih sebagai lokasi kunjungan karena memberikan gambaran langsung mengenai proses konstruksi, manajemen proyek, serta penerapan keselamatan kerja. Melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat memperluas wawasan, mengasah kemampuan observasi, dan meningkatkan kesiapan menghadapi dunia profesional.
Pada Rabu, 19 November 2025, sebanyak sebelas mahasiswa Program Studi Infrastruktur Cerdas dan Berkelanjutan (Teknik Sipil) Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) melaksanakan kunjungan lapangan ke Proyek Hotel MaxOne Rota Wahid Hasyim yang berlokasi di Jl. K.H. Wahid Hasyim No. 63. Kegiatan ini didampingi oleh empat pendamping sehingga proses observasi dan wawancara dapat berlangsung dengan lebih terarah dan aman. Sebelum memasuki area proyek, seluruh mahasiswa dan pendamping terlebih dahulu mengenakan alat pelindung diri (APD) sesuai standar keselamatan, seperti helm proyek, rompi keselamatan, dan sepatu safety. Langkah ini menjadi pengenalan awal bahwa keselamatan kerja merupakan bagian penting dari etika profesi di dunia konstruksi.
Setelah menerima briefing singkat, mahasiswa dibagi menjadi empat kelompok dengan topik wawancara yang berbeda. Selama kegiatan, mereka berkesempatan bertemu langsung dengan Frans Paskal selaku kontraktor struktural dan arsitektur proyek. Beliau menyambut rombongan dengan terbuka, memberikan penjelasan mengenai proses pekerjaan, serta mengajak mahasiswa meninjau kondisi proyek dari lantai dasar hingga lantai tertinggi.
Kelompok pertama membahas penerapan K3 dan etika kerja para pekerja. Mahasiswa dapat menyaksikan secara langsung bahwa keselamatan dan sikap profesional menjadi prioritas utama yang selalu dijaga di lapangan.
Kelompok kedua mempelajari mekanisme pelaporan pekerjaan dan pentingnya integritas. Bapak Frans menjelaskan bahwa kejujuran dalam laporan, catatan harian, dan dokumentasi merupakan fondasi yang menentukan kualitas pelaksanaan proyek.
Kelompok ketiga mendalami hubungan antara owner dan kontraktor, termasuk cara menjaga fairness agar terhindar dari praktik kuliah kerja nyata (KKN). Dari penjelasan yang diberikan, mahasiswa memahami bahwa transparansi, komunikasi formal, dan keputusan berbasis data merupakan kunci dalam menjaga profesionalisme kedua pihak.
Kelompok keempat membahas pengelolaan lingkungan dan dampak sosial proyek. Sambil berkeliling area, mahasiswa mempelajari upaya yang dilakukan untuk meminimalkan polusi, mengelola limbah, serta memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.
Kunjungan ini memberikan pengalaman langsung bagi mahasiswa Program Studi Infrastruktur Cerdas dan Berkelanjutan (Teknik Sipil) mengenai bagaimana nilai-nilai etika profesi diterapkan dalam dunia konstruksi, mulai dari budaya keselamatan, integritas, keadilan dalam hubungan kerja, hingga tanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat. Dengan pendampingan para dosen serta penjelasan langsung dari Bapak Frans Paskal, mahasiswa memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif mengenai peran seorang engineer yang profesional, beretika, dan bertanggung jawab, yang pada akhirnya memberikan nilai Lead to Impact terhadap peningkatan kesadaran mereka mengenai pentingnya etika dalam praktik konstruksi.
Aprillia Damayanti- 242023013


