Kuliah Pakar Optometri: Pemahaman Mendalam Specialty Contact Lens dan Orthokeratology di UKRIDA
Kamis, 13 November 2025, Program Studi Sarjana Terapan Optometri mengadakan kuliah pakar bersama narasumber ahli dr. Andri Agus Syah, OD, FPCO, FAAO.
Kamis, 13 November 2025, Program Studi Sarjana Terapan Optometri mengadakan kuliah pakar bersama narasumber ahli dr. Andri Agus Syah, OD, FPCO, FAAO. Kegiatan ini menghadirkan wawasan mendalam mengenai speciality contact lens, sebuah topik dalam bidang contact lens yang semakin berkembang dalam praktik optometri. Acara yang dihadiri oleh mahasiswa Optometri dari berbagai angkatan menjadi kesempatan berharga bagi mereka untuk memperluas pemahaman mengenai perkembangan dan aplikasi speciality contact lens dalam konteks praktik klinis. Kehadiran narasumber yang berpengalaman menjadikan kegiatan ini tidak hanya informatif, tetapi juga memperkaya perspektif mahasiswa terhadap praktik profesional di bidang optometri.
Dalam pemaparan kuliah pakar tersebut, dr. Andri membahas secara komprehensif berbagai jenis lensa kontak khusus (speciality contact lens) yang digunakan untuk kebutuhan klinis lebih spesifik. Salah satu poin menarik adalah penjelasan mengenai perbedaan kategori hard lens dan soft lens, serta kombinasi keduanya yaitu hybrid contact lens. Hard lens dikenal memiliki stabilitas bentuk yang baik dan memberikan kualitas penglihatan yang lebih tinggi, terutama pada kasus astigmatisme tinggi atau permukaan kornea yang tidak teratur. Sementara itu, soft lens lebih fleksibel, nyaman, dan banyak digunakan untuk kebutuhan pemakaian harian. Setelah membahas kategori dasar hard dan soft lens, dr. Andri melanjutkan pemaparan materi mengenai beberapa tipe speciality contact lens, yaitu: soft lens seperti toric lens, multifocal lens, dan hard lens seperti rigid gas permeable (RGP) / cornea lens , myopia control lens – orthokeratology dan scleral lense.
Tidak hanya itu, topik mengenai Orthokeratology menjadi salah satu poin penting yang disoroti dr. Andri, karena mengingat meningkatnya angka miopia pada anak-anak di Indonesia. Beliau juga menjelaskan bahwa di Indonesia belum adanya regulasi bahwa anak di bawah usia 2 tahun seharusnya belum boleh menggunakan gadget atau handphone. Paparan gadget sejak usia dini berkontribusi pada tingginya angka miopia pada anak di Indonesia, sehingga kebutuhan untuk orthokeratology - myopia control semakin meningkat. Dimana Orthokeratology merupakan lensa RGP khusus yang dipakai pada malam hari untuk membentuk ulang kelengkungan kornea. Ortho-K memiliki dua fungsi utama yaitu sebagai myopia control, dan myopia correction. Dalam myopia control, orthokeratology mampu memperlambat progresi miopia, berdasarkan teori Myopic Defocus Theory
Teori ini menjelaskan bahwa orthokeratology menciptakan perifer defocus myopic, yaitu kondisi dimana sinar cahaya difokuskan di depan retina. Stimulus ini diyakini membantu menghambat pertumbuhan aksial bola mata sehingga mengurangi progresi miopia. Sehingga orthokeratology menjadi salah satu metode myopia control yang diakui secara global. Selain sebagai myopia control, orthokeratology juga berfungsi sebagai myopia correction untuk pasien yang ingin bebas dari kacamata.
Selain pemaparan teori, dr. Andri juga membuka sesi tanya jawab yang mendorong mahasiswa berdiskusi aktif mengenai kasus klinis, teknik fitting, dan tantangan praktik sehari-hari. Beliau turut membawa berbagai contoh specialty contact lens, sehingga mahasiswa dapat melihat langsung bentuk, desain, dan perbedaan material tiap jenis lensa. Pengalaman visual ini memberikan gambaran nyata dan memperkuat pemahaman mahasiswa terhadap karakteristik masing-masing lensa.
Kuliah pakar bagi Program Studi Sarjana Terapan Optometri ini tidak hanya memperluas wawasan tentang specialty contact lens, tetapi juga menegaskan pentingnya keterampilan klinis dalam proses fitting. Pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh diharapkan selaras dengan moto UKRIDA, yaitu Lead to Impact yang berfokus pada peningkatan kompetensi praktis mahasiswa, khususnya dalam manajemen gangguan penglihatan menggunakan specialty contact lens.
Regita Azahra Ramadani - 172022007

