Pengembangan Automotive Cybersecurity oleh Edy Kristianto, Ph.D., di Diseminasi Penelitian Fakultas Teknologi Cerdas (FTC) UKRIDA
Dr. Edy Kristianto, dosen Informatika UKRIDA, meneliti keamanan siber kendaraan terhubung (V2X) dengan mengembangkan solusi AI dan blockchain untuk melindungi jaringan, privasi, dan keselamatan berkendara.
Saat ini kendaraan terus bertransformasi dengan teknologi yang semakin canggih. Hal ini tentunya bertujuan untuk meningkatkan keselamatan di jalan, keamanan dan kenyamanan bagi para pengemudi dengan berbagai fitur-fitur canggih yang menggunakan komunikasi nirkabel. Namun, kelebihan tersebut tentunya datang bersamaan dengan berbagai resiko yang juga perlu ditangani, seperti ancaman dan kerentanan berlalu lintas yang memiliki potensi terkena serangan siber, terutama ketika menggunakan komunikasi nirkabel. Para penyerang dapat menyerang jaringan di dalam kendaraan yang dapat menyebabkan kekacauan lalu lintas dalam jaringan kendaraan yang terhubung.
Adanya transformasi tersebut, Edy Kristianto, Ph.D., dosen sekaligus Kepala Program Studi Informatika UKRIDA tertarik meneliti lebih dalam melalui disertasi doktoralnya di Department of Computer Science and Information Engineering di National Chung Cheng University, Taiwan. Dengan penelitian ‟Automotive Cybersecurity: Securing the Next Generation of Connected Vehicles‟ yang didampingi oleh Prof. Po-Ching Lin dan Prof. Ren Hung Hwang, ia mengidentifikasi dan menemukan solusi dari berbagai jenis serangan yang dapat mengancam jaringan dalam kendaraan yang dikenal dengan Vehicle to Everything (V2X). serta mengembangkan konsep terkait pencegahan serangan pada jaringan kendaraan sehingga pengguna lalu lintas tetap aman dan nyaman, serta efisien dalam berkendaraan.
Melalui diseminasi hasil penelitian doktor LPPM UKRIDA pada Jumat, 31 Oktober 2025 yang diselenggarakan secara daring, beliau membagikan hasil dari penelitian yang telah dilakukan. Dalam proses penelitiannya, beliau telah melakukan survei dengan beragam sampel dari berbagai jenis serangan yang sering terjadi di jaringan yang ada pada kendaraan. Kemudian, beliau juga menemukan solusi komprehensif seperti pengamanan berlapis yang mengamankan jaringan dalam kendaraan.
Pengamanan dimulai dari dalam kendaraan itu sendiri, pemeliharaan privasi kendaraan (pemilik), dan jaringan kendaraan yang terhubung. Hasilnya sebagai berikut, pertama, pengamanan dimulai dari dalam kendaraan itu sendiri dengan menggunakan fasilitas jaringan sensor dan Engine Control Unit (ECU) yang ada dalam kendaraan (In-Vehicle Network - IVN). Usulan solusi adalah deteksi pemilik kendaraan menggunakan unsupervised learning, seperti Generative Adversarial Network (GAN) untuk klasifikasi perilaku pengemudi, penerapannya bisa untuk deteksi pencurian kendaraan.
Kedua, pemeliharaan privasi, menggunakan model blockchain untuk pengamanan kunci publik yang digunakan untuk komunikasi dalam lingkungan Vehicle to Everything(V2X). Terakhir, menggunakan metode semi-supervised federated learning untuk mendeteksi serangan atau perilaku menyimpang dari internal jaringan. Tantangan terbesar adalah membangun model kecerdasan buatan yang ringan (lightweight model) karena sumber daya komputasi dalam lingkungan V2X sangat terbatas, karena hampir semua perangkat dalam kendaraan menggunakan baterai sebagai sumber daya. ‟Kami menyediakan keamanan dari kendaraan internal, perlindungan kendaraan dari pencurian kendaraan, pelestarian privasi terdesentralisasi untuk bergabung dalam komunikasi jaringan kendaraan,” ucapnya.
Selanjutnya, Dr. Edy berencana untuk mengembangkan hasil penelitian tersebut di Indonesia, seperti penyedia layanan angkutan taksi atau kendaraan ekspedisi,
“Ke depan kita akan bisa kerjasama dengan penyedia jasa taksi atau truk ekspedisi sehingga kita bisa memproses datanya, karena biasanya satu mobil bisa dipakai oleh satu pengemudi tetap,” jelasnya. Sensor yang dipasangkan pada satu kendaraan dan satu pengemudi tersebut, nantinya akan membentuk satu dataset kemudian akan dianalisis oleh model kecerdasan buatan yang akan mengenali pengguna dan efisiensi rute.
Forum diseminasi hasil penelitian doktor tersebut dimoderatori oleh Dra. Florensa Rosani Purba, M.Si., dosen Program Studi Informatika UKRIDA, dan dihadiri oleh para dosen danmahasiswa UKRIDA. Inovasi ini diharapkan menjadi langkah strategis bagi UKRIDA dengan motto Lead to Impact untuk menjadi bagian kemajuan teknologi modern saat ini.
Madeleine Natasya - Unit Protokoler dan Humas




