×
UKRIDA Virtual

Forum Diseminasi Doktor Baru FPsi UKRIDA, Dr. Petra Kembangkan Model Kesehatan Mental Positif Penyintas Bencana Alam

Publish by Humas  |  20 Oktober 2025  |  5

all psikologi

Forum diseminasi penelitian kali ini dibuka oleh dosen Fakultas Psikologi UKRIDA, Dr. Petra yang memaparkan penelitiannya mengenai, “Model Kesehatan Mental Positif Penyintas Bencana Alam Ditinjau dari Koping Adaptif dan Dukungan Sosial yang Dimediasi oleh Resiliensi” 

Indonesia merupakan wilayah yang memiliki potensi besar terjadinya gempa karena posisinya yang berada di pertemuan 3 (tiga) lempeng utama dunia. Salah satu gempa terbesarnya di 10 (sepuluh) tahun terakhir ialah gempa sekaligus tsunami dan likuifaksi di Palu, Sulawesi Tengah pada 28 September 2018. Kejadian ini mengakibatkan ribuan korban jiwa, milyaran kerugian material, serta meninggalkan berbagai trauma mendalam yang tentunya berdampak pada kemampuan untuk bangkit, hidup secara sehat dan produktif bagi masyarakat di tahun-tahun mendatang.

Selang 5 (lima) tahun dari bencana besar tersebut, Dr. Petrayuna Dian Omega, M.Psi., Psikologdosen Fakultas Psikologi UKRIDA berhasil mengembangkan model teoritis yang sesuai untuk menjelaskan mengenai upaya penyintas bencana gempa Palu sehingga dapat mempertahankan kesehatan mentalnya. Dengan latar belakang yang juga merupakan seorang relawan kebencanaan, beliau juga mengangkat penelitian ini sebagai disertasinya untuk meraih gelar Doktor di Universitas Surabaya pada bulan Juni 2025. 

Forum diseminasi penelitian kali ini dibuka oleh dosen Fakultas Psikologi UKRIDA, Vincent Suryawidjaja, S.Psi., M.Psi sebagai moderator. Kemudian dilanjutkan oleh Dr. Petra yang memaparkan penelitiannya mengenai, “Model Kesehatan Mental Positif Penyintas Bencana Alam Ditinjau dari Koping Adaptif dan Dukungan Sosial yang Dimediasi oleh Resiliensi” tersebut menggunakan sampling populasi dewasa awal di usia 18 hingga 40 tahun di Kota Palu. “Pertimbangan memilih bagian penyintas dewasa awal karena usia tersebut merupakan bagian krusial seseorang mempersiapkan diri memasuki awal karir atau pendidikan tinggi,” ucapnya secara online di Jumat, 17 Oktober 2025 lalu. Ia menilai bahwa terganggunya proses persiapan pada fase tersebut, tentunya akan berakibat pada ketidakstabilan karier dan kehidupan individu tersebut di masa yang akan datang.

Pengembangan penelitian tersebut memotret kesehatan mental positif yang meliputi Emotional Well Being, Social Well Being, dan Psychological Well Being. Dalam prosesnya, ditemukan bahwa dukungan sosial dari keluarga, teman, serta orang terdekat, koping adaptif dan resiliensi berkontribusi terhadap kesehatan mental positif penyintas bencana alam di Palu. “Pemerintah pusat dan daerah juga sudah berperan memulihkan infrastruktur tahan bencana guna meminimalisir kemungkinan bencana selanjutnya,” tambah Dr. Petra menjelaskan dukungan pemerintah untuk masyarakat. Ia juga menemukan fenomena menarik yaitu 5 (lima) tahun pasca bencana tersebut nyatanya sebanyak 87,5% menunjukkan kesehatan mental positif yang tinggi pada masyarakat dewasa awal. Hal ini tidak terlepas dari fase rehabilitasi dan rekonstruksi yang telah berjalan selama beberapa tahun pasca bencana tahun 2018.

Selanjutnya, Dr. Petra berencana untuk terus mengembangkan penelitian sejenis bersama para mahasiswa Fakultas Psikologi UKRIDA, “Saya sedang menyiapkan Center for Disaster Studies, serta melibatkan mahasiswa untuk bergabung yang nantinya akan meneliti terkait kebencanaan.” Beliau juga membuka kolaborasi riset dengan Universitas Surabaya dan institusi dari Jepang melalui pengajuan hibah Sumitomo dari Jepang mengingat Indonesia dan Jepang memiliki fenomena kebencanaan yang serupa. Forum diseminasi tersebut dihadiri oleh Dekan Fakultas Psikologi UKRIDA, William Gunawan, S.Psi., M.Min., M.Si., Ph.D., CLC., Guru Besar Fakultas Psikologi UKRIDA, Prof. Johana E. Prawitasari, Ph.D., serta beberapa dosen lainnya. Dengan semangat Lead to Impact, UKRIDA terus berupaya mengembangkan beragam penelitian yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara umum bahkan pada tingkat global.
 

 

Madeleine Natasya - Unit Pemasaran Humas & Admisi