all

Jumat, 10 Oktober 2025, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UKRIDA mengadakan diseminasi hasil penelitian doktor Dr. Fredella Colline, S.E., M.M, CFP®, PFM, CHCP-A.   

Jumat, 10 Oktober 2025, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) kembali menegaskan kiprahnya dalam riset yang berdampak melalui diseminasi hasil penelitian doktor Dr. Fredella Colline, S.E., M.M, CFP®, PFM, CHCP-A. Acara yang diadakan  secara daring melalui Zoom ini menghadirkan hasil penelitian bertajuk: “Pengaruh Kecakapan Investor, Social Media Influence, dan Kondisi Pasar terhadap Keputusan Investasi yang Dimediasi oleh Perilaku Herding, Hasil, dan Risiko Investasi (Studi pada Investor Muda di Bursa Efek Indonesia [BEI]).”

Dalam pemaparannya, Dr. Fredella menjelaskan struktur demografi investor di Indonesia menunjukkan tren yang menarik, yaitu meningkatnya partisipasi generasi muda. Fenomena ini menjadi latar penting dalam memahami bagaimana mereka memandang dan berperilaku terhadap investasi. Seiring dengan perkembangan itu, investasi kini menjadi motor penting penggerak ekonomi nasional. Per September 2024, jumlah investor Indonesia terus meningkat, namun secara persentase masih rendah yaitu sekitar 2,1% dari total populasi. Menariknya, lebih dari separuh investor saham saat ini adalah generasi muda di bawah usia 30 tahun, tetapi nilai aset mereka relatif kecil. Fenomena ini menunjukkan potensi besar yang masih belum tergarap optimal, sekaligus menegaskan pentingnya peningkatan kecakapan dan literasi keuangan di kalangan investor muda.

Melalui penelitian ini, Dr. Fredella mengkaji bagaimana kecakapan investor, pengaruh media sosial, dan kondisi pasar membentuk perilaku herding yakni kecenderungan untuk ikut-ikutan dalam mengambil keputusan investasi. Beliau menggabungkan perspektif behavioral finance dengan teori keuangan tradisional untuk menelusuri bagaimana faktor psikologis dan sosial turut berperan di balik keputusan finansial yang diambil generasi muda.

Dari analisis terhadap 401 (empat ratus satu) investor muda di BEI, penelitian ini menemukan sejumlah temuan penting. Kecakapan investor dan pengaruh media sosial terbukti memiliki peran besar dalam membentuk perilaku herding. Perilaku herding ini selanjutnya mempengaruhi persepsi terhadap hasil dan risiko investasi yang dirasakan oleh para investor muda. Bahkan hasil investasi terbukti memberikan pengaruh positif terhadap kepuasan investor, sementara persepsi risiko tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan. Temuan lain yang tak kalah menarik adalah bahwa herding tidak selalu bersifat negatif. Dalam konteks tertentu, mengikuti langkah investor lain yang lebih ahli dan berpengalaman justru dapat menjadi sarana pembelajaran bagi investor pemula, terutama jika dilakukan dengan mengacu pada sumber informasi yang kredibel dan terpercaya.

Bagi generasi muda, hasil penelitian menjadi pengingat agar keputusan finansial tidak sekadar mengikuti tren media sosial, melainkan didasari oleh literasi dan analisis. Sementara bagi dunia pendidikan dan UKRIDA, penelitian ini memperkuat komitmen universitas dalam riset keuangan dan perilaku, sekaligus memperkaya pembelajaran berbasis praktik seperti simulasi investasi dan literasi media sosial. Adapun bagi masyarakat dan ekosistem keuangan, penelitian ini memberi masukan strategis bagi BEI dan lembaga keuangan untuk terus meningkatkan literasi keuangan bagi investor dan juga memanfaatkan media sosial sebagai sarana edukatif dalam membangun perilaku investasi yang benar.

Melalui motto Lead to Impact, penelitian ini memperlihatkan bahwa komitmen UKRIDA bahwa riset akademik dapat menjadi motor perubahan sosial yang dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan memberi dampak nyata bagi masyarakat serta ekonomi bangsa.

Di akhir paparannya, beliau menegaskan, “Literasi dan perilaku investor adalah faktor penting dalam kesuksesan berinvestasi saham.”

Indri Torus - Unit Pemasaran Humas & Admisi