FPsi UKRIDA Berikan Workshop Pengenalan Kesehatan Mental Bagi Komunitas PKK Kelurahan Tanjung Duren

Publish by Humas  |  14 Oktober 2025  |  4

all psikologi

Fakultas Psikologi (FPsi) UKRIDA memberikan workshop pengenalan kesehatan mental yang diperuntukkan bagi masyarakat, khususnya komunitas para ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kelurahan Tanjung Duren Utara. pada Jumat, 10 Oktober 2025 di Kampus I UKRIDA 

Fakultas Psikologi (FPsi) UKRIDA memberikan workshop pengenalan kesehatan mental yang diperuntukkan bagi masyarakat, khususnya komunitas para ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kelurahan Tanjung Duren Utara. 

Workshop ini juga merupakan bagian dari komitmen UKRIDA untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) terutama meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat sekitar. Melalui workshop bersama ibu-ibu PKK yang diselenggarakan pada Jumat, 10 Oktober 2025 di Kampus I UKRIDA tersebut diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan mental dan mengenali gejala gangguan mental di masyarakat.

Dr. Astin Sokang, Psikolog selaku dosen dan Ketua Program Studi Psikologi UKRIDA yang juga berpengalaman sebagai psikolog klinis memberikan pemaparan mengenai berbagai aspek kesehatan mental yang kerap kali ditemukan dalam kehidupan masyarakat. Dalam penjelasannya,  Dr. Astin menyampaikan bahwa kesehatan mental bukan berarti tidak memiliki masalah sama sekali. Kesehatan mental yang baik justru ditandai dengan kemampuan seseorang untuk menyadari adanya masalah dan mencari cara untuk mengatasinya.

"Orang yang sehat mental adalah mereka yang mampu mengelola emosinya dengan stabil, berpikir positif, dan dapat menghadapi serta mencari solusi dari permasalahan yang ada," papar Dr. Astin kepada para perwakilan ibu PKK Kecamatan Tanjung Duren Utara tersebut.

Workshop ini juga menekankan pentingnya kemampuan individu untuk meminta bantuan ketika menghadapi masalah. Hal ini justru menunjukkan kesadaran diri yang baik, bukan kelemahan. Dr. Astin memberikan contoh kasus nyata dan waktu refleksi untuk membantu warga yang hadir memahami kondisi kesehatan mentalnya dan mengenali tanda-tanda gangguan kesehatan mental yang perlu diwaspadai. Kegiatan tambahan ini disambut antusias dengan para warga yang aktif bertanya dan membagikan berbagai pengalaman dan cerita unik yang mereka temui di lapangan. 

"Ketika kita melihat ada tanda-tanda perubahan pada orang di sekitar kita, seperti perubahan penampilan, penurunan aktivitas, atau perilaku yang tidak biasa, kita perlu memberikan perhatian dan dukungan," tambahnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya membangun dukungan sosial dan memiliki teman berbagi antar masyarakat. Para ibu yang hadir didorong untuk saling mendukung dan menjadi pendengar yang baik bagi sesama warga. “Kegiatan ini menambah pengetahuan saya dan dapat diterapkan di kegiatan sehari-hari. Selain itu, saya yang juga sebagai jumantik dapat kembali mensosialisasikan ke rumah-rumah warga sekitar,” ucap Sinta, salah seorang warga yang hadir.

Kegiatan workshop ini merupakan salah satu wujud komitmen UKRIDA dengan motto Lead to Impact dalam mendukung kesejahteraan masyarakat, terutama mengenai kesadaran masyarakat akan kesehatan mental. Melalui pelatihan ini, perwakilan ibu-ibu PKK dapat menjadi penyalur informasi yang baik di lingkungannya masing-masing dalam mengenali dan memberikan dukungan awal bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan terkait kesehatan mental. Kegiatan lanjutan akan dilakukan kembali di setiap bulan hingga akhir bulan Desember tahun 2025.

 

Madeleine Natasya - Unit Pemasaran Humas & Admisi