Webinar Forum Komunikasi FKIK UKRIDA: Penyusunan Proposal Penelitian Medis, Biostatistik, & Pengolahan Data Medis
Sabtu, 16 Agustus 2025, ForKom FKIK BK-PKTI Kristen di Indonesia bekerja sama dengan LPPM UKRIDA mengadakan webinar yang bertema “Penyusunan Proposal Penelitian Medis, Biostatistik dan Pengolahan Data Medis”
Sabtu, 16 Agustus 2025, Forum Komunikasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi (ForKom FKIK BK-PKTI) Kristen di Indonesia bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UKRIDA mengadakan webinar yang bertema “Penyusunan Proposal Penelitian Medis, Biostatistik dan Pengolahan Data Medis”. Acara berlangsung secara daring melalui media zoom yang diikuti oleh mahasiswa Program Studi Kedokteran dari berbagai universitas.
Hadir 4 (empat) narasumber yakni, Prof. Dr. dr. Hadyanto Lim, M.Kes, SpFK, FESC, FIBA, FAHA (Dosen Universitas Methodist Indonesia), dr. Antonius Yansen Suryadarma, M.Kes (Asisten Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga dan Fakultas Kedokteran Universitas Ciputra), Dr. dr. Djap Hadi Susanto, M.Kes (Dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UKRIDA), dan Endah Kristiani, Ph.D (Dosen Program Studi Informatika UKRIDA).
Dalam sesi “Teknik Penulisan Jurnal Scopus”, dr. Hadyanto menekankan pesatnya perkembangan teknologi, khususnya pemanfaatan Artificial Intelligence (AI), seperti ChatGPT, yang dapat membantu menjawab kebutuhan akademik maupun pekerjaan. Namun, penggunaannya harus bijak. AI dapat diposisikan sebagai alat bantu, bukan pengganti berpikir kritis, serta harus dihindari praktik plagiarisme.
Beliau juga menjelaskan beberapa kunci dalam penulisan jurnal ilmiah, yakni pentingnya judul yang akurat, jelas, singkat, spesifik, dan mencerminkan isi. Sementara abstrak harus dibuat ringkas sekitar 200-500 kata, mencakup latar belakang, tujuan, metode, hasil, pembahasan, kesimpulan, serta dilengkapi 5-10 kata kunci yang relevan. Struktur jurnal yang bermutu menuntut ketajaman mulai dari bagian pendahuluan hingga kesimpulan. Metode harus berdasarkan pada panduan global seperti CONCSORT, PRISMA, dan STROBE, dan hasil wajib menjawab hipotesis dengan analisis kuat, serta memberikan kesimpulan dengan menghadirkan temuan baru yang signifikan.
Selanjutnya dalam sesi “Pengantar Statistik Deskriptif dan Uji Hipotesis”, dr. Antonius memaparkan pentingnya memahami distribusi normal yang digambarkan dengan kurva lonceng simetris, di mana mayoritas data berkumpul di sekitar rata-rata. Beliau juga menekankan peran ukuran sebaran seperti Standard Deviation (SD) yang menggambarkan variasi data dan Interquartile Range (IQR) yang lebih tahan outlier. Pemahaman ini menjadi kunci bagi peneliti medis dalam membaca dan menganalisis data secara tepat.
Sementara dalam sesi “Penyajian Data Tabel 2x2” yang dibawakan oleh dr. Djap Hadi Susanto menekankan pentingnya ketelitian peneliti dalam merancang, menyajikan, dan menginterpretasikan data. Tabel tidak sekadar menampilkan angka, tetapi harus mencerminkan desain, konteks, dan tujuan penelitian agar mampu menghadirkan gambaran hubungan antar variabel secara ringkas dan dapat dipertanggungjawabkan.
Webinar ditutup dengan sesi “Machine Learning dalam Pengolahan Data” bersama Endah Kristiani, Ph.D. Beliau menegaskan pentingnya memahami konsep pembelajaran mesin di era digital. Machine learning memungkinkan analisis pola, prediksi, hingga implementasi model melalui tahapan mulai dari pengumpulan data hingga deployment, Beliau juga memperkenalkan WEKA, sebagai perangkat lunak ramah pengguna yang efektif untuk mendukung analisis data termasuk di bidang medis, dengan hasil cepat, akurat, dan mandalam.
Webinar ini tidak hanya membekali peserta dengan pengetahuan teknis, tetapi juga meneguhkan semangat Lead to Impact dengan menghadirkan ilmu pengetahuan yang memberi dampak nyata bagi dunia medis dan masyarakat luas.
Theresia Selli - 312019028