UKRIDA Gelar Virtual Cultural Exchange 2025, Satukan Mahasiswa Asia Tenggara Lewat Budaya

Publish by Humas  |  23 Juni 2025  |  25

all

UKRIDA kembali menggelar UKRIDA Virtual Cultural Exchange 2025 dengan tema Bridging Cultures, Bridging Understanding sebagai bentuk komitmen memperluas wawasan global mahasiswa. Program yang digelar oleh Unit Kemitraan dan Hubungan Internasional (KHI) pada Jumat, 13 Juni 2025 

UKRIDA kembali menggelar UKRIDA Virtual Cultural Exchange 2025 dengan tema Bridging Cultures, Bridging Understanding sebagai bentuk komitmen memperluas wawasan global mahasiswa. Program yang digelar oleh Unit Kemitraan dan Hubungan Internasional (KHI) pada Jumat, 13 Juni 2025 tersebut berhasil mengumpulkan 75 mahasiswa dari Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Vietnam.

Peserta berasal dari berbagai universitas seperti Universitas Muria Kudus, UK Duta Wacana, Universitas HKBP Nommensen, Universiti Kebangsaan Malaysia, Dong A University (Vietnam), Eastern Samar State University (Filipina), dan Filamer Christian University (Filipina). Mereka berdiskusi dan berbagi pandangan tentang budaya masing-masing, mulai dari nilai-nilai keluarga, struktur sosial, hingga kisah rakyat dan tradisi kehidupan.

Sesi diskusi dilakukan melalui breakout room, para peserta mempresentasikan topik budaya pilihan mereka. Meskipun diselenggarakan secara virtual, diskusi tetap berlangsung aktif dan reflektif. Salah satu tanggapan positif datang dari Nur Azyan Farzana, peserta dari Universiti Kebangsaan Malaysia yang mengungkapkan ketertarikannya pada kesamaan di balik keberagaman. “There are many similarities in stories from each country,” ungkap Nur Azyan Farzana dari Malaysia. 

Sementara Natasya Christhy dari UKRIDA memberikan refleksi menarik mengenai tradisi negara-negara Asia Tenggara dalam memposisikan orang tua atau sesepuh di masyarakat, “The way SEA countries view elders as respected role models is deeply rooted in our shared culture,” ungkap Natasya.

Selain itu, peserta lainnya dari Dong A University, Vietnam, Nguyễn Thị Kim Oanh, juga membagikan tiga hal utama yang ia dapat dari sesi ini. “The three key takeaways from this session for me were cultural awareness, understanding and appreciating different cultures, networking opportunities, connecting with people, and collaboration skills.”

Melalui program ini, UKRIDA dengan semangat “Lead to Impact” terus mendorong para mahasiswa untuk menjadi generasi yang terbuka, inklusif, dan siap terlibat dalam percakapan global.

 

Sherly Adeline - Unit Kemitraan dan Hubungan Internasional