×
UKRIDA Virtual

UKRIDA Sambut Kunjungan Komisi Nasional Disabilitas (KND)

Publish by Humas  |  02 Juni 2025  |  70

all

Kunjungan Komisi Nasional Disabilitas (KND) ke UKRIDA pada Senin, 26 Mei 2025. 

“Pucuk dicinta ulam pun tiba” merupakan peribahasa yang tepat menggambarkan kunjungan Komisi Nasional Disabilitas (KND) ke UKRIDA pada Senin, 26 Mei 2025. Kunjungan ini juga selaras dengan visi UKRIDA yaitu menjadi Penyelenggara Tridharma Perguruan Tinggi yang unggul di taraf nasional dan internasional berdasarkan nilai-nilai Kristiani. 

Prof. Dr.-Ing. Ir. Herman Parung, M.Eng., IPU, sebagai Rektor UKRIDA pun turut menyambut dengan hangat kunjungan kesepuluh orang perwakilan KND. Selain Rektor UKRIDA, hadir juga Direktur Pelaksana, seluruh jajaran Wakil Rektor, Dekan, dan Ketua Program Studi serta beberapa Kepala Unit. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan beberapa fasilitas bagi penyandang disabilitas yang saat ini tersedia di UKRIDA. 

Dalam kunjungannya, Jonna Aman Damanik dan Rachmita Maun Harahap sebagai Komisioner dan perwakilan KND menyampaikan harapannya UKRIDA sebagai perguruan tinggi dapat memfasilitasi pembentukan Unit Layanan Disabilitas (ULD) bagi peserta didik penyandang disabilitas. “Hak untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan bagi penyandang disabilitas ini juga tercantum dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas dan mengamanatkan kepada setiap penyelenggara pendidikan tinggi wajib mendukung hak-hak pendidikan bagi mereka,” ujar Jonna.

Selain peraturan yang telah diatur oleh negara, data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023 menunjukkan jumlah penyandang disabilitas tahun 2024 mencapai 22,97 juta orang, atau sekitar 8,5% dari total populasi di Indonesia. Data BPS juga menunjukkan bahwa sebagian besar penyandang disabilitas di Indonesia berstatus tidak bersekolah atau tidak mengenyam pendidikan formal, memiliki tingkat pendidikan yang rendah bahkan sedikit dari mereka menyelesaikan pendidikan akademik hingga jenjang perguruan tinggi. Hal ini tentu menjadi kerinduan bersama baik UKRIDA maupun KND untuk memfasilitasi para penyandang disabilitas melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya. 

Dalam kesempatan yang sama, turut hadir Agnes Geertruida Salma Siahaya, mahasiswa dari Program Studi Sistem Informasi (angkatan 2024) pertama penyandang disabilitas yang berkuliah di UKRIDA. Agnes hadir membagikan pengalamannya selama dua semester menjalani perkuliahan dengan keterbatasannya sebagai tuna rungu wicara. “Mulai dari mengerjakan kerja kelompok, berinteraksi sosial, dan memahami kata-kata dosen pengajar karena kemampuannya dalam memahami teks tidak seperti layaknya mahasiswa non disabilitas. Meskipun sedih, saya bersyukur masih ada teman-teman dan dosen yang suportif memberikan perhatian dan bimbingan dalam pembelajaran, sementara untuk materi pembelajaran dengan presentasi saya menggunakan aplikasi yang dapat mengubah teks menjadi audio dengan bahasa isyarat” ungkap Agnes. Hadirnya Agnes sebagai keluarga Ukridian, tidak sekadar menjadi role model bagi penyandang disabilitas di UKRIDA, namun juga menjadi wujud nyata kasih dan komitmen UKRIDA dalam menunjang percepatan peningkatan kualitas Tridharma Perguruan Tinggi yang disertai nilai-nilai Lead to Impact.

Menyoroti pentingnya perhatian khusus terhadap penyandang disabilitas, terutama pada pendidikan yang layak, Rektor UKRIDA menegaskan di akhir pertemuan dengan KND siang itu dengan menyatakan kesiapan dan kepedulian UKRIDA dalam memahami berbagai kebutuhan seperti adanya ULD guna memfasilitasi pemenuhan hak pendidikan bagi penyandang disabilitas di UKRIDA.