FKIK UKRIDA Melantik 99 Dokter Baru pada Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Dokter Angkatan Ke-132
Program Studi Kedokteran menyelenggarakan acara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Dokter FKIK UKRIDA Angkatan Ke-132 pada Sabtu, 10 Mei 2025 di The Opus Grand Ballroom, Jakarta Selatan.
Sejak berdirinya Fakultas Kedokteran Umum UKRIDA tahun 1967, yang sekarang dikenal dengan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK), FKIK telah melahirkan 5.383 dokter baru. Belum lama ini, tepatnya pada Sabtu, 10 Mei 2025 Program Studi Kedokteran menyelenggarakan acara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Dokter FKIK UKRIDA Angkatan Ke-132 di The Opus Grand Ballroom, Jakarta Selatan.
Acara yang dihadiri oleh beberapa perwakilan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Jakarta Barat, RS Tarakan, RS Husada, dan kelima tokoh agama sebagai tamu undangan serta Jajaran Pengurus Yayasan BPTK Krida Wacana, Rektor UKRIDA, dan Pimpinan Struktural FKIK UKRIDA itu berlangsung lancar dan ramai hadirin.
Acara diawali dengan ibadah singkat yang dipimpin oleh Pdt. Em, Meitha Sartika sebelum berlanjut pada prosesi pelantikan yang dimulai dengan pembacaan Surat Keputusan Kelulusan oleh dr. Hendrik Kurniawan, M. Biomed (Ketua Program Studi Profesi Dokter (PSPD)) dan pengambilan sumpah yang diwakili oleh beberapa lulusan dari berbagai kepercayaan yang berbeda, kemudian dilanjutkan penyematan pin alumni hingga prosesi penyerahan secara simbolis medali dan tabung ijazah kepada 98 lulusan yang merupakan WNI dan 1 lulusan merupakan WNA Timor Leste.
Momentum Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Dokter selalu menjadi hari istimewa baik bagi dokter baru, keluarga, dan Program Studi Kedokteran sebagai penyelenggara acara besar tersebut. Rasa terharu dan bangga turut disampaikan dr. Antonius Ritchi Castilani, M.Si., DFM, Dekan FKIK UKRIDA dalam sambutannya. “Dalam pengambilan sumpah yang baru saja diucapkan, saya berharap sumpah ini dapat benar-benar dipahami dan dapat dilaksanakan dalam kehidupan sebagai dokter, dan Anda tidak berhenti menjadi dokter sebelum waktunya,” amanat dan harapan Dekan FKIK.
Beliau pun terus menyemangati para dokter baru agar menjalankan tugas keprofesian dengan benar di tengah perkembangan teknologi yang mendorong berbagai sektor untuk berinovasi, termasuk dalam dunia kesehatan. dr. Antonius turut menanggapi hadirnya aplikasi penganti konsultasi dokter atau dengan istilah dokter virtual, apalagi telah dibukanya AI Hospital di China yang mampu menangani 10.000 pasien tiap harinya; “Kecanggihan robot tetap tidak dapat menggantikan empati, sentuhan, perasaan, dan perhatian kepada pasien dan itu hanya dimiliki oleh manusia,” ujar beliau.
Ketekunan dan kerja keras telah menghantarkan para dokter baru memasuki satu fase kehidupan baru yaitu memasuki dunia dengan kesibukan keprofesian sebagai dokter. Pada pelantikan ini terpilihlah dr. Nathalie Widjaja sebagai lulusan terbaik dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi yaitu 3.87. Dalam kesempatan yang sama, Nathalie pun membagikan tipsnya bagi calon mahasiswa yang tertarik pada program studi Kedokteran. “Kita harus percaya diri bahwa kita bisa, jangan lupa selalu berdoa dan yang terpenting adalah rajin belajar,’ tutur Nathalie dalam wawancara singkatnya.
Bersama motto Lead to Impact, Kedokteran UKRIDA berhasil lebih dari sekadar membekali ilmu pengetahuan, bahkan melahirkan 99 dokter baru dan menanamkan jiwa profesi dokter sebagai panggilan untuk melayani dengan sepenuh hati, berdedikasi, jiwa yang menjunjung tinggi etika keprofesian, mampu menerapkan nilai-nilai cinta kasih, dan kemanusiaan serta kemauan untuk terus belajar mengembangkan kompetensi dunia medis yang selalu berkembang.