UKRIDA Dorong Penerapan Bioetika Kristen di Dunia Medis melalui Simposium Internasional
UKRIDA menegaskan kembali komitmennya dalam pengembangan bioetika Kristen di Indonesia melalui penyelenggaraan "One Day Symposium on Christian Bioethics" pada Sabtu, 9 November 2024
Sebagai institusi pendidikan yang telah menghasilkan ribuan tenaga medis profesional selama 57 tahun, Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) menegaskan kembali komitmennya dalam pengembangan bioetika Kristen di Indonesia melalui penyelenggaraan "One Day Symposium on Christian Bioethics" pada Sabtu, 9 November 2024.
Simposium Internasional yang diselenggarakan secara hybrid di Auditorium Kampus II UKRIDA merupakan hasil kolaborasi UKRIDA dengan International Christian Medical and Dental Association (ICMDA) dan Pelayanan Medis Nasional (PMdN) Perkantas. Lebih dari 100 peserta dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, praktisi medis, akademisi, dan masyarakat umum, turut berpartisipasi dalam diskusi mengenai bioetika Kristen ini.
Simposium internasional ini menghadirkan deretan pakar bioetika terkemuka, baik dari dalam maupun luar negeri, yaitu Denni Boy Saragih, S.K.M., M.Div., M.Th., Ph.D., (Ketua Pusat Kajian Bioetika Kristen dan dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UKRIDA), Dr. Lydia Pratanu, MS (RSAB Harapan Kita); dr. Ronald Jonathan, MSc, DTM&H (PRIME Indonesia), Prof. Dr. David G. Smithard, FRCP (University of Greenwich, UK) serta Dr. Jean Li-Lim (Primary Care Physician, Ministry of Health Malaysia, ICMDA Area Representative in Southeast Asia).
Dalam sambutannya, Wakil Rektor III UKRIDA, dr. Theresia Citraningtyas, MWH, Ph.D., Sp.KJ, menekankan urgensi kajian bioetika di era kemajuan teknologi medis. "Bioetika Kristen merupakan panggilan dan tanggung jawab kita untuk mempertimbangkan nilai-nilai kemanusiaan dalam setiap aspek perawatan kesehatan, terutama dalam isu-isu sensitif seperti perawatan the end of life," ujarnya.
Dua isu krusial bioetika yaitu aborsi dan euthanasia juga disampaikan oleh Denni Boy Saragih, Ph.D. Ia menjelaskan perlunya pendekatan komprehensif dalam konteks masyarakat Indonesia yang plural. Sementara itu, Prof. Dr. David G. Smithard dari University of Greenwich, UK, menyampaikan tantangan pelayanan medis sehubungan dengan akhir kehidupan.
Dr. Jean Li-Lim (Primary Care Physician, Ministry of Health Malaysia, ICMDA Area Representative in Southeast Asia) memaparkan isu krusial tentang penggunaan kecerdasan buatan dalam praktik kedokteran. "Penggunaan AI dalam medis memerlukan pengawasan yang lebih ketat karena keputusan yang diambil oleh AI mungkin tidak selalu sejalan dengan etika atau nilai-nilai Kristen," tegasnya.
One Day Symposium on Christian Bioethics menghasilkan beberapa rekomendasi strategis, termasuk pengembangan panduan etis praktis dan pembentukan kelompok diskusi fokus untuk topik-topik spesifik.
UKRIDA dengan motto Lead to Impact terus mengembangkan program-program inovatif dalam bidang bioetika Kristen, termasuk penelitian kolaboratif, publikasi ilmiah, dan pengembangan kurikulum yang mengintegrasikan aspek etis dalam pendidikan kesehatan.
Link berita terkait :
Kompas
https://www.kompas.com/edu/read/2024/11/18/151116571/simposium-internasional-ukrida-sorot-persoalan-bioetika-dan-kecerdasan
Media Indonesia
https://mediaindonesia.com/humaniora/719036/ukrida-dorong-penerapan-bioetika-kristen-di-dunia-medis-melalui-simposium-internasional
Medcom
https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/GbmDY6LN-ukrida-dorong-penerapan-bioetika-kristen-di-dunia-medis
Sindonews
https://edukasi.sindonews.com/read/1490887/211/ukrida-dorong-penerapan-bioetika-kristen-di-dunia-medis-melalui-simposium-internasional-1732011098
Waspada
https://www.waspada.id/pendidikan/gelar-simposium-internasional-ukrida-dorong-penerapan-bioetika-kristen-di-dunia-medis/
Tribunnews
https://www.tribunnews.com/kesehatan/2024/11/22/aborsi-dan-penggunaan-ai-dalam-dunia-medis-jadi-sorotan-pakar-bioetika