Penelitian Kebijakan MBKM dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Publish by Humas  |  27 Desember 2021

all mbkm

Pendekatan technology acceptance model untuk menganalisis penggunaan sistem digital learning UKRIDA dalam pelaksanaan program merdeka belajar kampus merdeka

Latar Belakang

            Pada awal tahun 2020 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). MBKM mengandung arti kemerdekaan dan kemandirian bagi lembaga pendidikan yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan untuk memasuki dunia kerja. Mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengikuti perkuliahan di luar program studinya yang tertuang dalam delapan bentuk kegiatan pembelajaran.

            Untuk mendukung program MBKM ini, setiap perguruan tinggi diharapkan mampu menyediakan sarana dan prasarana, salah satunya adalah digital learning. Sarana digital learning diharapkan mampu memfasilitasi penyampaian materi perkuliahan baik tugas maupun ujian yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa, dosen dan tenaga pendukung akademik sehingga mendukung terlaksananya program MBKM ini dengan baik.

Tujuan

            Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis penerapan digital learning di Ukrida, yaitu aplikasi New Sisfo dan Ukrida Virtual Class (UVC), dalam memfasilitasi program MBKM menggunakan Technology Acceptance Model yang dikembangkan oleh Davis, et al (1989) sebagai alat analisisnya. Apakah persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh terhadap penggunaan aplikasi New Sisfo dan UVC? Apakah persepsi kebermanfaatan berpengaruh terhadap penggunaan aplikasi New Sisfo dan UVC? Apakah sikap atas penggunaan berpengaruh terhadap penggunaan alikasi New Sisfo dan UVC?

Metode

            Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan data primer melalui penyebaran kuiosioner dengan jumlah data 450 responden dan dilakukan focus group discussion. Alat analisis menggunakan regresi linier berganda, diolah menggunakan software SmartPLS 3.0.

Kesimpulan

            Perssepsi kemudahan penggunaan dan persepsi kebermanfaatan secara parsial berpengaruh positif terhadap penggunaan aplikasi New Sisfo dan UVC. Sikap atas penggunaan aplikasi New Sisfo dan UVC berpengaruh positif terhadap penggunaan aplikasi tersebut. Sementara sikap atas penggunaan aplikasi UVC tidak berpengaruh terhadap penggunaan aplikasi tersebut. Hasil FGD menyatakan bahwa aplikasi digital learning (New Sisfo dan UVC) yang digunakan di Ukrida telah sesuai dengan kebutuhan, dan jika dibandingkan dengan beberapa kampus lain yang menerapkan MBKM, berdasarkan pengalaman mahasiswa Ukrida dalam mengikuti program MBKM di kampus lain, maka Ukrida telah menerapkan digital learning  yang baik sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dan dosen.

Implikasi

            Penelitian ini memberikan implikasi bagi perguruan tingggi yang menerapkan program MBKM khususnya bagi Ukrida agar mempertahankan sistem digital learning-nya dan terus mengupdate sistem sesuai dengan kebutuhan pengguna. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi perlu memastikan digital learning pada setiap perguruan tinggi yang menerapan program MBKM telah memadai, mudah diaplikasikan, bermanfaat serta diterima oleh dosen dan mahasiswa.

Oktavia

Lambok DR Tampublon 

Diana Frederica

=